Monday, February 23, 2015

Aku Mau jadi Temanmu


REENA 

Seorang gadis bernama Reena baru saja merasakan patah hati, yang sakit baginya walaupun hanya sesaat. Karena, Reena baru bisa belajar untuk percaya dan terbuka kepada seseorang, setelah kegagalan cinta yang 2 bulan lalu dihadapinya.

Pria yang berhasil meyakinkan hatinya adalah Reza. Mereka saling kenal sekitar 1 tahun, karena mereka berada disatu geng yang sama. Reena dan Reza tak pernah terlihat dekat sebelum mereka jadian, kata-kata yang terucap setiap mereka bertemu hanyalah ‘hai, apa kabar?’, ‘Lagi apa kamu?’.

Bahkan, mereka berdua pun tak pernah sadar kapan hati mereka hadir untuk satu sama lain. Kejadian Reza menyatakan cinta kepada Reena juga sangat mendadak. Awalnya, hanya sebuah candaan bersama teman-teman se-geng. Merekapun resmi jadian, karena becandaan Reza membuat Reena malu tak terkira. Malunya Reena dengan kata-kata Reza yang tiba-tiba bilang ‘Reena kamu mau jadi pacar aku?’ di dalam mobil sepulang geng mereka pergi karaoke. Membuat anak-anak segeng tersadar bahwa Reena suka sama Reza. Entah kapan Reena merasakan hal itu, tapi rasa yang murni itu timbul.

Malam itu Reena pulang dengan penuh senyuman di pipinya. Momen-momen ketika Reza memintanya untuk jadi pacar Reza dan anak-anak geng menyorakinya ketika Reena membenamkan muka karena malu, terus berputar di benaknya. Dengan penuh semangat, ia membangunkan Ibunya yang sudah terlelap karena saat itu jam telah menunjukan pukul 2 pagi.

Kenangan-kenangan indah itu bersama Reza terngiang di benaknya. Hatinya sedih, dan kecewa. Secepat itu cinta datang padanya, dan secepat itu pula tuhan mengambilnya. Padahal Reena sudah bisa terbuka pada Reza tentang masalalunya. Tentang pria yang dia sayang sepenuh hati, hingga ia berani mengorbankan segalanya termasuk harga dirinya, menganggapnya sampah yang tidak ada derajatnya. Rezapun berjanji ‘Aku tidak akan pernah melakukan hal yang bajingan itu lakuin ke kamu. Seandainya kamu bertemu aku sebelom dia…’ Ketika ia mendengar cerita Reena.

Reena sedih, kecewa dan marah. Tetapi rasa sayang yang ia miliki untuk Reza membuatnya berharap bahwa suatu hari nanti, masalah keluarga yang dihadapi Reza akan ada jalankeluarnya, sehingga suatu hari nanti mereka bisa bersatu. Tak sering Reena mengesampingkan rasa sedihnya, karena menurutnya Reza membutuhkan support dan teman di sisinya dalam menghadapi masalahnya. Rasa sayang Reena terhada Reza membuatnya mengenyampikan perasaan dirinya sendiri, menguburnya dalam-dalam untuk Reza.

REZA

Reza merebahkan badanya, meletakan telapak tangan kananya di atas dadanya. Ia merasakan jantungnya yang berdegup kencang. Dengan berat dia melepaskan seorang gadis yang begitu perhatian padanya. Yang selama 2 bulan ini menemaninya ketika ia butuhkan. Seorang gadis yang tidak pernah diam, karena begitu banyak hal menarik yang bisa dia ceritakan.

Baru saja Reza menyakiti hati gadis itu dengan memutuskan untuk tidak menjalin hubungan special denganya lagi. Terbayang dibenaknya bagaimana gadis itu memberikan senyum ketika ia mengerti kemauan Reza untuk mengakhiri hubungan mereka. Bahkan, Reza tak mampu untuk berkata ‘kita putus.’ Tapi gadis itu mengerti apa maksud pembicaran itu, dan dengan penuh percaya dia berkata ‘tapi kita tetep menjadi teman ya.’ Hanya kata-kata seperti ini yang bisa di keluarkan dari mulut gadis ini. Seketika Reza merasa lega seakan beban di bahunya selama ini sedikit berkurang.

Seperti Reena, Rezapun baru menghadapi masalah yang sangat menyakiti hatinya. Masalah cinta yang mengecewakan dan sempat membuatnya jatuh sakit. Tapi cinta barupun datang dari seorang yang di kenalnya selama setahun belakangan karena mereka berada di lingkaran pertemanan yang sama. Reena telah mengisi hidup Reza selama 2 bulan terakhir. Tetapi dengan berat ia harus mengakhiri segalanya.

Reza memiliki masalah dalam keluarganya. Masalah ini membuatnya hilang akal, tertekan sehingga dia tidak bisa focus pada apapun termasuk hubunganya dengan Reena. Ia tidak mampu terus menyakiti Reena karena ia tidak bisa 100% ada untuk Reena.Ia ingin Reena mendapatkan pria yang terbaik dan bisa ada untuknya setiap saat.  Walaupun Reena seringkali menawarkan bantuan atau sekedar waktu untuk bercerita, tapi Reza belum bisa percaya untuk berbagi beban hidupnya kepada Reena.

Hanya sekilas cerita Reza bagi agar Reena tahu mengapa belakangan ini dia sering terdiam dan hanyut dalam pikiranya sendiri. Penuh dengan kepercayaan kepada cinta yang mereka miliki Reena selalu ingin membantu Reza menghadapi semua ini, tapi hati Reza belum bisa terbuka seutuhnya.

Ketulusan Reena menawarkan persahabatan ketika Reza menyakiti hatinya membuat Reza kembali bangkit. Ia begitu bahagia karena pada akhirnya Ia tidak merasa sendiri, ada teman baiknya yang bisa menjadi tempat untuk sekedar mencari kenyamanan untuk lari sesaat dari beban hidupnya.

Tapi, sekuat apapun hati Reena jarak mulai terasa di antara mereka. Reena memulai langkah perlahan menjauhi Reza.

REENA

Dengan hati yang penuh kesedihan, Reena masih bisa merasakan seberkas kebahagiaan. Karena walaupun Reza tak menjadi pacarnya lagi, tapi mereka tetap bersahabat. Tak banyak hal yang berubah, kata-kata sayang ketika memanggil satu sama lain masih di pakai. Ketika mereka berjalan-jalan di taman, Reza masih memegang tanganya seakan Reena hanya miliknya. Ketika Reza mulai lelah dengan beban hidupnya, ia masih memeluk Reena untuk mencari kedamaian dan kehangatan.

Setiap kali Reena pulang dari sekedar jalan-jalan bersama Reza ia merasa sedih. Entah kenapa fikiran positif yang ia tanam dihatinya berkurang sedikit demi sedikit. Tak mampu menyimpan beban ini sendiri, Reena pergi ke rumah sahabatnya dan menceritakan segalanya. Air mata yang selama 2 hari ini tidak kunjung menetes akhirnya membanjiri pipinya. Sahabatnya iba dan berusaha menenangkannya. Ia sangat tahu apa yang baru saja Reena lalui dengan pacar yang tidak menghargainya. Sekarang hubungannya dengan Reza harus berakhir begitu saja.

Sarah memeluk Reena erat dan mencoba memberikan motivasi. Ia pun merasa kesal mengapa Reza tidak mampu menjaga hati Reena yang begitu rapuh walaupun ia terlihat kuat dari luar. Padahal Reza tahu apa yang pernah di alami Reena. Dengan penuh kesal Sarah memberikan masukan, agar Reena menjauh dari Reza untuk sementara, hingga rasa sakit ini hilang. ‘Untuk apa kamu peduli sama dia? karena dia aja gak mau fight buat kamu! Terus kenapa sekarang kamu mau menjadi tempat dia mencari kenyamana disaat dia butuh. Tapi apakah dia ada saat kamu butuhkan?’ Dengan penuh isakan Reena menjawab ‘Tapi masalah Reza complicated banget, dan aku takut dia stress karena dia gak bisa cerita sama siapa2’. Sarah yang mengerti hati Reena berhasil membujuknya untuk menjauh dari Reza. Reena sudah mulai tenang dan mereka mulai membicarakan hal lain.

Keesokan harinya masih terasa berat untuk Reena. Dia belajar untuk menjaga jaraknya dengan Reza. Tapi ia tak mampu untuk melakukanya. Beberapa teman Reena yang tahu tentang situasinya saat itu berkata hal yang sama. ‘Udah deh mendingan lo sekarang membuka hati untuk cari yang baru.’ Untuk sekejap Reena memiliki motivasi bahwa dengan menjaga jarak dan ‘sok jual mahal’ Reza akan sadar bahwa ia telah melewatkan seorang gadis yang baik hati. Tapi begitu Reena jauh dari segala influence dari teman-temanya, hati kecilnya berbisik, ‘jangan dengarkan kata mereka. Gak satupun dari mereka tahu apa yang sedang Reza hadapi atau bagaiman Reza sebenarnya. Kamu tahu lebih baik tentang Reza dan dia gak bisa menghadapi semua hal sendiri. Reza butuh kamu.’

Reena tidak bisa lagi menutupi kata hatinya. Rasa sayang yang yang Reena punya untuk Reza membuatnya mengabil satu langkah maju dan hanya itu saja. Reena memohon pada Reza untuk berhenti memanggilanya sayang dan merangkulnya. Tapi Reena berjanjin bawa ia akan selalu ada ketika Reza butuhkan. Dalam hatipun Reena berkata ‘ Sampai kapanpun Reza aku akan sayang sama kamu. Aku harap suatu hari nanti kamu bisa mendapatkan hidup lebih baik dan bisa mengikuti kata hatimu tanpa takut menyakiti siapapun. Aku akan selalu ada untuk kamu.’








No comments:

Post a Comment