Seorang gadis bernama Reena baru saja merasakan patah hati,
yang sakit baginya walaupun hanya sesaat. Karena, Reena baru bisa belajar untuk
percaya dan terbuka kepada seseorang, setelah kegagalan cinta yang 2 bulan lalu
dihadapinya.
Pria yang berhasil meyakinkan hatinya adalah Reza. Mereka
saling kenal sekitar 1 tahun, karena mereka berada disatu geng yang sama. Reena
dan Reza tak pernah terlihat dekat sebelum mereka jadian, kata-kata yang
terucap setiap mereka bertemu hanyalah ‘hai, apa kabar?’, ‘Lagi apa kamu?’.
Bahkan, mereka berdua pun tak pernah sadar kapan hati mereka
hadir untuk satu sama lain. Kejadian Reza menyatakan cinta kepada Reena juga
sangat mendadak. Awalnya, hanya sebuah candaan bersama teman-teman se-geng.
Merekapun resmi jadian, karena becandaan Reza membuat Reena malu tak terkira.
Malunya Reena dengan kata-kata Reza yang tiba-tiba bilang ‘Reena kamu mau jadi
pacar aku?’ di dalam mobil sepulang geng mereka pergi karaoke. Membuat
anak-anak segeng tersadar bahwa Reena suka sama Reza. Entah kapan Reena
merasakan hal itu, tapi rasa yang murni itu timbul.
Malam itu Reena pulang dengan penuh senyuman di pipinya.
Momen-momen ketika Reza memintanya untuk jadi pacar Reza dan anak-anak geng
menyorakinya ketika Reena membenamkan muka karena malu, terus berputar di
benaknya. Dengan penuh semangat, ia membangunkan Ibunya yang sudah terlelap
karena saat itu jam telah menunjukan pukul 2 pagi.
Kenangan-kenangan indah itu bersama Reza terngiang di
benaknya. Hatinya sedih, dan kecewa. Secepat itu cinta datang padanya, dan
secepat itu pula tuhan mengambilnya. Padahal Reena sudah bisa terbuka pada Reza
tentang masalalunya. Tentang pria yang dia sayang sepenuh hati, hingga ia
berani mengorbankan segalanya termasuk harga dirinya, menganggapnya sampah yang
tidak ada derajatnya. Rezapun berjanji ‘Aku tidak akan pernah melakukan hal
yang bajingan itu lakuin ke kamu. Seandainya kamu bertemu aku sebelom dia…’
Ketika ia mendengar cerita Reena.
Reena sedih, kecewa dan marah. Tetapi rasa sayang yang ia
miliki untuk Reza membuatnya berharap bahwa suatu hari nanti, masalah keluarga
yang dihadapi Reza akan ada jalankeluarnya, sehingga suatu hari nanti mereka bisa
bersatu. Tak sering Reena mengesampingkan rasa sedihnya, karena menurutnya Reza
membutuhkan support dan teman di sisinya dalam menghadapi masalahnya. Rasa
sayang Reena terhada Reza membuatnya mengenyampikan perasaan dirinya sendiri,
menguburnya dalam-dalam untuk Reza.
REZA
Reza merebahkan badanya, meletakan telapak tangan kananya di
atas dadanya. Ia merasakan jantungnya yang berdegup kencang. Dengan berat dia
melepaskan seorang gadis yang begitu perhatian padanya. Yang selama 2 bulan ini
menemaninya ketika ia butuhkan. Seorang gadis yang tidak pernah diam, karena
begitu banyak hal menarik yang bisa dia ceritakan.
Baru saja Reza menyakiti hati gadis itu dengan memutuskan
untuk tidak menjalin hubungan special denganya lagi. Terbayang dibenaknya
bagaimana gadis itu memberikan senyum ketika ia mengerti kemauan Reza untuk
mengakhiri hubungan mereka. Bahkan, Reza tak mampu untuk berkata ‘kita putus.’
Tapi gadis itu mengerti apa maksud pembicaran itu, dan dengan penuh percaya dia
berkata ‘tapi kita tetep menjadi teman ya.’ Hanya kata-kata seperti ini yang
bisa di keluarkan dari mulut gadis ini. Seketika Reza merasa lega seakan beban
di bahunya selama ini sedikit berkurang.
Seperti Reena, Rezapun baru menghadapi masalah yang sangat
menyakiti hatinya. Masalah cinta yang mengecewakan dan sempat membuatnya jatuh
sakit. Tapi cinta barupun datang dari seorang yang di kenalnya selama setahun
belakangan karena mereka berada di lingkaran pertemanan yang sama. Reena telah
mengisi hidup Reza selama 2 bulan terakhir. Tetapi dengan berat ia harus
mengakhiri segalanya.
Reza memiliki masalah dalam keluarganya. Masalah ini
membuatnya hilang akal, tertekan sehingga dia tidak bisa focus pada apapun
termasuk hubunganya dengan Reena. Ia tidak mampu terus menyakiti Reena karena ia tidak bisa 100% ada untuk Reena.Ia ingin Reena mendapatkan pria yang terbaik dan bisa ada untuknya setiap saat. Walaupun Reena seringkali menawarkan bantuan
atau sekedar waktu untuk bercerita, tapi Reza belum bisa percaya untuk berbagi
beban hidupnya kepada Reena.
Hanya sekilas cerita Reza bagi agar Reena tahu mengapa
belakangan ini dia sering terdiam dan hanyut dalam pikiranya sendiri. Penuh
dengan kepercayaan kepada cinta yang mereka miliki Reena selalu ingin membantu
Reza menghadapi semua ini, tapi hati Reza belum bisa terbuka seutuhnya.
Ketulusan Reena menawarkan persahabatan ketika Reza
menyakiti hatinya membuat Reza kembali bangkit. Ia begitu bahagia karena pada
akhirnya Ia tidak merasa sendiri, ada teman baiknya yang bisa menjadi tempat
untuk sekedar mencari kenyamanan untuk lari sesaat dari beban hidupnya.
Tapi, sekuat apapun hati Reena jarak mulai terasa di antara
mereka. Reena memulai langkah perlahan menjauhi Reza.
REENA
Dengan hati yang penuh kesedihan, Reena masih bisa merasakan
seberkas kebahagiaan. Karena walaupun Reza tak menjadi pacarnya lagi, tapi
mereka tetap bersahabat. Tak banyak hal yang berubah, kata-kata sayang ketika
memanggil satu sama lain masih di pakai. Ketika mereka berjalan-jalan di taman,
Reza masih memegang tanganya seakan Reena hanya miliknya. Ketika Reza mulai
lelah dengan beban hidupnya, ia masih memeluk Reena untuk mencari kedamaian dan
kehangatan.
Setiap kali Reena pulang dari sekedar jalan-jalan bersama
Reza ia merasa sedih. Entah kenapa fikiran positif yang ia tanam dihatinya
berkurang sedikit demi sedikit. Tak mampu menyimpan beban ini sendiri, Reena
pergi ke rumah sahabatnya dan menceritakan segalanya. Air mata yang selama 2
hari ini tidak kunjung menetes akhirnya membanjiri pipinya. Sahabatnya iba dan
berusaha menenangkannya. Ia sangat tahu apa yang baru saja Reena lalui dengan
pacar yang tidak menghargainya. Sekarang hubungannya dengan Reza harus berakhir
begitu saja.
Sarah memeluk Reena erat dan mencoba memberikan motivasi. Ia
pun merasa kesal mengapa Reza tidak mampu menjaga hati Reena yang begitu rapuh
walaupun ia terlihat kuat dari luar. Padahal Reza tahu apa yang pernah di alami
Reena. Dengan penuh kesal Sarah memberikan masukan, agar Reena menjauh dari
Reza untuk sementara, hingga rasa sakit ini hilang. ‘Untuk apa kamu peduli sama
dia? karena dia aja gak mau fight buat kamu! Terus kenapa sekarang kamu mau
menjadi tempat dia mencari kenyamana disaat dia butuh. Tapi apakah dia ada saat
kamu butuhkan?’ Dengan penuh isakan Reena menjawab ‘Tapi masalah Reza
complicated banget, dan aku takut dia stress karena dia gak bisa cerita sama
siapa2’. Sarah yang mengerti hati Reena berhasil membujuknya untuk menjauh dari
Reza. Reena sudah mulai tenang dan mereka mulai membicarakan hal lain.
Keesokan harinya masih terasa berat untuk Reena. Dia belajar
untuk menjaga jaraknya dengan Reza. Tapi ia tak mampu untuk melakukanya.
Beberapa teman Reena yang tahu tentang situasinya saat itu berkata hal yang
sama. ‘Udah deh mendingan lo sekarang membuka hati untuk cari yang baru.’ Untuk
sekejap Reena memiliki motivasi bahwa dengan menjaga jarak dan ‘sok jual mahal’
Reza akan sadar bahwa ia telah melewatkan seorang gadis yang baik hati. Tapi begitu
Reena jauh dari segala influence dari teman-temanya, hati kecilnya berbisik,
‘jangan dengarkan kata mereka. Gak satupun dari mereka tahu apa yang sedang
Reza hadapi atau bagaiman Reza sebenarnya. Kamu tahu lebih baik tentang Reza
dan dia gak bisa menghadapi semua hal sendiri. Reza butuh kamu.’
Reena tidak bisa lagi menutupi kata hatinya. Rasa sayang
yang yang Reena punya untuk Reza membuatnya mengabil satu langkah maju dan
hanya itu saja. Reena memohon pada Reza untuk berhenti memanggilanya sayang dan
merangkulnya. Tapi Reena berjanjin bawa ia akan selalu ada ketika Reza
butuhkan. Dalam hatipun Reena berkata ‘ Sampai kapanpun Reza aku akan sayang
sama kamu. Aku harap suatu hari nanti kamu bisa mendapatkan hidup lebih baik
dan bisa mengikuti kata hatimu tanpa takut menyakiti siapapun. Aku akan selalu
ada untuk kamu.’
No comments:
Post a Comment